Ini sedikit cerita singkat dari fil LION yang banyak menyentuh penonton seluruh dunia dan masuk nominasi oscar, sebauah festival film bergengsi di Hollywood. Apa yang saya ambil sisi yang lain dari kisah ini adalah bukan tentang bagaiman Saroo bisa menemukan kembali keluarganya tetapi kita tidak tau bagaimana Tuhan mengatur skenario kehidupannya. Bagaimana dia bisa menjadi seorang yang berpendidikan tinggi dan mulai mencapai kesuksesannya. Mungkin apabila dia menjadi tetap tinggal di India, didesa yang miskin jauh dari perkotaan mungkin saja nasib Saroo tidak bisa seperti ini. Walaupun kita tidak mengiginkan hal seperti ini terjadi kepada kita tetapi tentu kita harus tetap bersyukur terhadap bagaimana sknario Tuhan dalam kehidupan kita.
Sedikit kutipan dari wawancara Sarroo yang adi terkenal diseluruh dunia pada saat menghadiri undangan Festival film oscar sebagai pesan kepada kita tentang perjalanan kehidupan.
Saat berbicara dengan Rappler, Brierley, sang penulis kisah yang diadaptasi menjadi film Lion ini mengaku sangat bangga sekaligus tidak menyangka dengan kehebohan usai nominasi Oscar diumumkan. Tapi menurut Brierley, memenangkan penghargaan bukan menjadi alasan awal ia menulisan kisah hidupnya.
"Aku tidak tahu banyak tentang Golden Globes dan Oscar dan sejenisnya dan itu bukan sesuatu yang kupikirkan saat memulai menulis kisah ini," kata Brierley dalam sesi wawancara bersama Rappler.
"Kurasa aku menuliskan kisah ini agar banyak orang bisa mendapatkan pencerahan dan membuka pikiran banyak orang bahwa kita, manusia, bukan cuma darah dan daging saja di dunia ini. Kita lebih dari itu. Dan jika kita memperhatikan lebih dalam lagi, kita bisa mencapai banyak hal, karena tidak ada yang tidak mungkin."
Brierley juga bicara soal kunjungannya ke India yang semakin sering dilakukannya. Menurutnya, ia sudah 14 kali bolak-balik Australia-India sejak perjalanan pertamanya mencari sosok ibu kandungnya.
"Waktu pertama kali aku kembali, aku bilang pada Ibu kalau aku akan kembali setahun lagi," ujar Brierley.
"Alasan aku berkata seperti itu karena menurutku itu adalah waktu yang tepat untukku mengumpulkan uang sebelum kembali ke India. Saat itu aku tidak berpenghasilan besar dan aku punya setumpuk tagihan yang menanti untuk dibayar."
"Aku ingin kembali karena aku juga ingin memberi sesuatu pada keluargaku. Dan kupikir waktu setahun saat itu sudah tepat," ungkap Brierley.
Kata Brierley, meski ada halangan soal bahasa, hubungannya dengan ibu kandungnya semakin membaik tiap kali dia pulang ke India. Menurut Brierley, ibunya pun belum menonton Lion dan saat ini ia tengah menunggu untuk film tersebut diterjemahkan sebelum ia mengajak sang ibu menontonnya.
"Ketika itu nanti terjadi, mungkin keluargaku akan benar-benar mengerti apa yang terjadi padaku," kata Brierley.
"Kurasa mereka tidak pernah benar-benar mengerti apa yang sebenarnya kulalui. Seperti kata pepatah, seeing is believing.”
Pria berusia 35 tahun ini juga bicara soal rencana memboyong ibu kandungnya ke Australia. Tapi Brierley mengaku hal tersebut tidak sesederhana yang dipikirkan. "Sebagai orang Barat, kadang kita berpikir harus ini dan harus itu tapi kadang kita lupa tentang bagaimana mereka hidup dan siapa mereka sesungguhnya."
"Mungkin pada waktunya nanti, akan sangat membahagiakanku jika dia benar datang dan melihat bagaimana aku dibesarkan di tempat itu selama 25 tahun. Tapi semua harus dilakukan dengan hati-hati, karena ia adalah sosok wanita yang konservatif dan dia belum pernah ke kota besar apalagi naik pesawat."
Kata Brierley lagi, dia tidak akan mengubah satu hal pun tentang diri dan hidupnya saat ini. Meski begitu, ia berharap tidak ada orang lain yang mengalami hal serupa seperti dirinya.
"Mungkin hidupku sedikit tragis di beberapa bagian. Tapi jika harus hidup secara terencana, mudah dan tak ada apapun yang terjadi mungkin terdengar bagus tapi dalam cerita ini aku bisa berkata bahwa aku sudah melewati masa tersebut dan itu bukan masa-masa yang menyenangkan.
Itulah kisah dari Saroo Brierly , seorang pemuda India yang hilang dimasa kecilnya dan sekarang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya setelah 25 tahun dengan keadaan yang lebih baik.