Kadang orang berpikir bahwa efek kurangnya pendidikan seks adalah terjadinya hamil diluar nikah atau melakukan hubungan suami istri sebelum menikah. Ini hanyalah efek sebagian dari pengaruh negatif pornogafi. Atau bisa disebut hanya permasalahan dasar yang sebenarnya bisa merusak masa depan.
Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi).
"Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu narkoba," ujar Dr Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA, dalam acara 'Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi' di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (27/9/2010).
Tetapi lebih dari itu adalah sifat-sifat aneh yang timbul bagi pecandu tersebut. Yang saya akan bahas lebih mendalam adalah perilaku menyimpang seks yang sudah sangat menjamur.
Yang pertama adalah perilaku menyimpang terhadap cara melakukan seks tersebut. Perubahan zaman makin gila saja, terbukti banyaknya penyimpangan perilaku seksual yang aneh dan menjijikan terjadi bahkan sering dijumpai, manusia lebih cenderung menuruti hawa nafsunya dibandingkan hati nuraninya untuk menguasai dirinya hingga seringlah kita menyebutkan penyimpangan seksual.
Penyimpangan seksual didefinisikan sebagai aktifitas seks tidak wajar yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Pada umumnya pelaku penyimpangan seks menggunakan alat atau objek yang tidak biasa untuk menyalurkan hasratnya. Penyimpangan seksual disebut juga dengan istilah Parafilia.
Saya sangat penasaran dengan sebuah film komersil hollywood yang tidak ditayangkan dinegara kita. Film ini banyak di bahas diantara teman-teman saya bahkan sampai wanita sangat sering membahas film ini. Apakah ini karena faktor pemeran utama film tersebut yang cantik dan tampan. Bahkan ada kelompok dari kalangan artis dari grup sosialita yang kita pasti lihat sering mondar-mandir ditv pergi ke negara tetangga untuk menyaksikan film tersebut. Apa yang menarik dari film tersebut? Sebagai seorang penulis dan tertarik mengamati perilaku sosial dalam masyarakat, saya coba menyaksikan film ini dan melihat adanya penyimpangan yang terjadi terhadap kepuasan seks yang dibutuhkan oleh salah satu pemeran. Hal ini buat saya menjijikkan. Apakah kita harus keluar dari batas seks yang suci hanya untuk memuaskan hasrat kita.Saya yakin banyak orang yang mempraktekkan seks menyimpang yang ditayangkan dengan gamblang difilm tersebut. Apalagi film tersebut dikategorikan film romantis karena diputar di Hari Valentine. Tetapi bagi saya ini adalah film porno yang dikomersilkan. Sama sekali tidak ada unsur romantis dalam kisah film tersbut. Yang pertama adalah hubungan seks tanpa ikatan perkawainan dan yang kedua adalah kekerasan seksual dan cara berhubungan seks yang tidak wajar. Sangat bersyukur bahwa film ini dilarang untuk ditampilkan di indonesia walaupun banyak dari kita yang pergi ke negara tentangga untuk menyaksikan tontonan menjijikkan tersbut.
Yang kedua adalah efek sadis dari kecaduan pornografi. Sebut saja pembunuhan atau penyiksaan. Termasuk pembunuhan berantai banyak berasal dari faktor kecanduan pornografi dan penyimpangan seks. Di negara kita dulu ada kasus pembunuhan berantai karena hubungan seks sejenis. Saya tidak mau sebutkan nama disini tetapi kita sudah pasti tahu pembunuhan berantai dan beberapa mayatnya dikubur dibelakang rumahnya. Dan ada lagi kasus anak SD yang menjadi korban pembunuhan oleh anak-anak remaja disebuah daerah. Gadis malang ini dibunuh setelah selesai diperkosa oleh 11 orang anak remaja. Sangat sadis efek dari pornografi yang sangat tidak wajar saat ini.
Seperti kecanduan narkotika, kebutuhan akan pornografi juga terus meningkat kualitasnya. Sebagain orang yang terlibat dalam pornografi akan melampaui batas dan tertarik kepada perilaku yang menjijikkan. Pada akhirnya mereka akan tertarik untuk melihat penganiayaan anak, simulasi pembunuhan, kekerasan hommseksual, seks antara manusia dan binatang, seks dengan orang mati dan seks sadis yang berujung pada pembunuhan.
Bagaimana orang bisa menyukai hal tersebut karena kecanduan yang terus meningkat. Saya ingin menceritakan kisah dari seorang terpidana mati dari amerika serikat yang bernama Ted Bundy. Ketika dia berumur 13 tahun dia menemukan sebuah majalah porno ditempat sampah dekat rumahnya. Dimulai dari sana dia semakin tergila gila dengan foto-foto porno dan video porno baik juga yang berhubungan dengan kekerasan. Dia sering berfantasi melakukan hal-hal tersebut. Setalah bosan dengan fantasi, cara memuaskan kecanduannya adalah dengan realita.
Ted Bundy adalah seorang pemuda yang tampan dan mahasiswa hukum yang pintar. Mulai memuaskan hasrat seksnya dengan menipu banyak wanita muda. Hal yang dia lakukan adalah memakai perban ditangan atau kakinya lalu berjalan melewati kampus membawa beberapa buku ditangannya. Bila ia melihat wanita berjalan seorang diri, dia dengan sengaja menjatuhkan bukunya. Wanita itu akan membantu memberesi bukunya dan membawanya kemobil. Lalu Ted akan mendorong wanita itu dan menyandranya di dalam mobil.Setelah itu dia akan memperkosa waita tersebut, menganiaya dan membunuhnya. Membuang mayatnya ditempat yang jauh dan sulit ditemuan. Hal ini berlangsung selama 4 tahun.
Ketika ditahan Ted Bundy sudah membunuh 28 wanita muda dengan cara yang mengerikan. Dia dikecam seluruh dunia karena membunuh seorang gadis kecil dengan sadis. Didalam tahanan dia menyampaikan sesuatu kepada orang-orang yang membencinya bahwa dia sangat menyesali perbuatannya dan memperingatkan bahaya pornogafi. Dia juga menjelaskan bagwaimana pornografi membuatnya menjadi pembunuh berdarah dingin.Kegilaannya untuk membunuh selalu disulut oleh pornografi kekerasan.
Itu adalah pesan yang sangat bagus kepada kita diakhir hidupnya tantang bahaya kecanduan pronografi. Apabila di ikuti akan semakin meningkat dan pada akhirnya akan berujung kepada kekerasan dan pembunuhan. Jadi mari kita berusaha untuk menjauhkan diri kita atau anak-anak kita dari kecanduan pornografi dan mulai menularkan pendidikan seks yang baik.
Seks adalah anugrah terindah dan sesuatu yang suci yang diberikan oleh Tuhan dan melakukannya dengan batas-batas yang wajar. Menikmati itu sebagai pemberian untuk berketurunan, sebagai yang suci yang menyenangkan kedua belah pihak.