 |
| Presiden Jokowi dan Presiden Philipine Duterte di KTT ASEAN |
Presiden Jokowi saat ini sedang menghadiri pertemuan KTT Asean di Manila, Filipina. Dalam pertemuan ini Jokowi semakin percaya diri dalam mengutarakan pandangan nya tentang politik, ekonomi dan sosial. Presiden Jokowi ingin membuktikan bahwa indonesia adalah negara besar yang sedang berkembang pesat dan mulai menunjukkan pengaruh bukan hanya di ASEAN tetapi di G-20. Hal ini memang menjadi ambisi beliau untuk menjadikan Indonesia lebih diperhitungkan dunia.
Misalnya baru-baru ini dalam pertemuan KTT Asean di Filipina, Jokowi dengan lantang menyampaikan pandangan nya dalam konflik laut cina selatan. Beliau dengan tegas menyuarakan agar konflik laut cina selatan segera diselesaikan. Jokowi mengatakan, hal ini penting dilakukan untuk membuktikan kepada dunia bahwa ASEAN dan China memiliki komitmen yang tinggi untuk segera memiliki Code of Conduct.
"Kita semua menginginkan agar Laut China Selatan menjadi laut yang stabil, damai, menopang kegiatan ekonomi, serta merekatkan kawasan bahkan dunia," ujar Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-RRC, Manila, Filipina seperti yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/11/2017).
Di samping itu, Jokowi juga menyampaikan pentingnya upaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua pihak. Apalagi, kata Jokowi, saat ini ASEAN mengalami defisit perdagangan yang cukup besar sehingga defisit perdagangan perlu ditekan dan sejumlah hambatan perdagangan juga harus dikurangi.
Jokowi berharap agar sinergi kerja sama infrastruktur dan konektivitas antara inisiatif Belt and Road dan Masterplan ASEAN untuk konektivitas dapat segera dilanjutkan.
"Saya yakin hubungan baik antara ASEAN and Tiongkok akan dapat diperkuat dan membawa manfaat bagi kedua pihak," ucap Jokowi.
Mengenai kasus HAM yang sedang berlangsung di Myanmar, Presiden juga menyampaikan pendapat nya dengan tegas. Presiden Joko Widodo menyinggung soal konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, saat pleno KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, Senin (13/11/2017). Di hadapan para pemimpin negara ASEAN, Jokowi menegaskan tidak bisa berdiam diri atas apa yang terjadi di Rakhine State.
"Kita semua sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan di Rakhine State dan juga paham akan kompleksitas masalah di Rakhine State, namun kita juga tidak dapat berdiam diri," ujar Jokowi pada pleno KTT ASEAN ke-31 di Philippines International Convention Center, Manila, Filipina, seperti yang disampaikan Deputi Protokol Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Senin (13/11/2017).
"Krisis kemanusiaan ini tidak saja menjadi perhatian negara-negara anggota ASEAN, namun juga dunia," tambah Presiden.
Beliau juga mengundang aksi nyata dan sikap peduli dari Negara-negara Asean terhadap kasus ini dengan solidaritas dari pemimpin-pemimpin Asean.
"Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam," ucap Presiden.
Dalam kesempatan ini juga dalam pertemuan ASEAN-PBB beliau mengingatkan tentang Palestina.Presiden Jokowi meminta perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk berkontribusi mewujudkan impian rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan penuh. Jokowi juga menitipkan Palestina kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
"Saya paham bahwa kemerdekaan penuh Palestina tidak mudah. Namun, saya berharap di bawah kepimpinan Yang Mulia, isu Palestina dapat mengalami kemajuan yang signifikan," ungkap Jokowi dalam keterangan pers, Senin (13/11/2017)
"Perdagangan harus saling menguntungkan dan harus ditingkatkan dari angka USD 368 miliar pada tahun lalu," kata Jokowi.
Dengan 3 kasus penting dunia yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, Beliau ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan lah negara yang hanya jadi pengikut tetapi menjadi negara yang punya pengaruh penting dalam segala isu penting dunia. Beliau menyampaikan bahwa sudah waktunya kita sebagai bangsa yang besar harus bersuara lebih tegas dan kencang dalam kancah internasional.
Misalnya baru-baru ini dalam pertemuan KTT Asean di Filipina, Jokowi dengan lantang menyampaikan pandangan nya dalam konflik laut cina selatan. Beliau dengan tegas menyuarakan agar konflik laut cina selatan segera diselesaikan. Jokowi mengatakan, hal ini penting dilakukan untuk membuktikan kepada dunia bahwa ASEAN dan China memiliki komitmen yang tinggi untuk segera memiliki Code of Conduct.
"Kita semua menginginkan agar Laut China Selatan menjadi laut yang stabil, damai, menopang kegiatan ekonomi, serta merekatkan kawasan bahkan dunia," ujar Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-RRC, Manila, Filipina seperti yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/11/2017).
Di samping itu, Jokowi juga menyampaikan pentingnya upaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua pihak. Apalagi, kata Jokowi, saat ini ASEAN mengalami defisit perdagangan yang cukup besar sehingga defisit perdagangan perlu ditekan dan sejumlah hambatan perdagangan juga harus dikurangi.
Jokowi berharap agar sinergi kerja sama infrastruktur dan konektivitas antara inisiatif Belt and Road dan Masterplan ASEAN untuk konektivitas dapat segera dilanjutkan.
"Saya yakin hubungan baik antara ASEAN and Tiongkok akan dapat diperkuat dan membawa manfaat bagi kedua pihak," ucap Jokowi.
Mengenai kasus HAM yang sedang berlangsung di Myanmar, Presiden juga menyampaikan pendapat nya dengan tegas. Presiden Joko Widodo menyinggung soal konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, saat pleno KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, Senin (13/11/2017). Di hadapan para pemimpin negara ASEAN, Jokowi menegaskan tidak bisa berdiam diri atas apa yang terjadi di Rakhine State.
"Kita semua sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan di Rakhine State dan juga paham akan kompleksitas masalah di Rakhine State, namun kita juga tidak dapat berdiam diri," ujar Jokowi pada pleno KTT ASEAN ke-31 di Philippines International Convention Center, Manila, Filipina, seperti yang disampaikan Deputi Protokol Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Senin (13/11/2017).
"Krisis kemanusiaan ini tidak saja menjadi perhatian negara-negara anggota ASEAN, namun juga dunia," tambah Presiden.
Beliau juga mengundang aksi nyata dan sikap peduli dari Negara-negara Asean terhadap kasus ini dengan solidaritas dari pemimpin-pemimpin Asean.
"Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam," ucap Presiden.
Dalam kesempatan ini juga dalam pertemuan ASEAN-PBB beliau mengingatkan tentang Palestina.Presiden Jokowi meminta perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk berkontribusi mewujudkan impian rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan penuh. Jokowi juga menitipkan Palestina kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
"Saya paham bahwa kemerdekaan penuh Palestina tidak mudah. Namun, saya berharap di bawah kepimpinan Yang Mulia, isu Palestina dapat mengalami kemajuan yang signifikan," ungkap Jokowi dalam keterangan pers, Senin (13/11/2017)
"Perdagangan harus saling menguntungkan dan harus ditingkatkan dari angka USD 368 miliar pada tahun lalu," kata Jokowi.
Dengan 3 kasus penting dunia yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, Beliau ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan lah negara yang hanya jadi pengikut tetapi menjadi negara yang punya pengaruh penting dalam segala isu penting dunia. Beliau menyampaikan bahwa sudah waktunya kita sebagai bangsa yang besar harus bersuara lebih tegas dan kencang dalam kancah internasional.
