PERAMPINGAN PERUSAHAAN DAN PHK

Dengan terjadinya krisis global tahun 2008 membuat banyak perusahaan mengalami penurunan omset. Mereka berusaha bertahan sampai badai krisis berlalu. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan melakukan perampingan perusahaan. Dan sasarannya kembali adalah buruh dan karyawan. Pada saat itu banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. mulai dari jajaran atas sampai jajaran bawah. Itu adalah tragedi yang sangat menakutkan bagi dunia pekerjaan.

Banyak orang yang tidak bisa tidur karena memikirkan nasib mereka yang sepertinya di ujung tanduk. Negara AS adalah Negara yang paling besar melakukan perampingan terhadap perusahaannya. Di Indonesia dari data Jamsostek 2008-2009 Jumlah pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari Januari hingga November 2009, mencapai 27.583 orang dari 3.593 kasus. Angka itu menurun pada saat krisis global 2008 yaitu 47,24 persen dari jumlah pegawai yang terkena PHK dari Januari-Desember 2008, sekitar 52.277 orang.

Lebih besarnya jumlah PHK pada 2008 disebabkan banyak perusahaan yang terkena dampak krisis keuangan global. Data jumlah yang di PHK sepanjang 2008-2009 sebanyak 79.860 orang.  Saya tidak bisa bayangkan kejadian buruk yang terjadi bagi setiap butuh dan karyawan. Makanya tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya karena kejadian ini. Sangat memprihatinkan karena satu-satunya sumber keuangan adalah menjadi karyawan atau buruh. Mungkin bagi orang-orang yang hidup dalam bisnis hanya berusaha mencari cara lain untuk menghasilkan uang. Hal yang sangat penting dalam tragedi tahun 2008 dan 2009 adalah bahwa mereka yang di pecat termasuk orang-orang yang berpendidikan tinggi. Penghasilan mereka akan berkurang, dan mereka tidak tahu caranya memperoleh uang karena hanya bergantung kepada perusahaan menjadi karyawan.